Webinar Penulisan Artikel Populer (Media Massa) Bersama Hardi Alunaza SD, S.IP., M.HI.

Pada Senin malam, 2 Juni 2025 pukul 20.00 WIB, telah diselenggarakan sebuah webinar inspiratif bertajuk “Penulisan Artikel Populer (Media Massa)” yang menghadirkan narasumber Hardi Alunaza SD, S.IP., M.HI. Kegiatan ini diprakarsai oleh ASSIST (Andalas Institute of International Studies), Departemen Hubungan Internasional Universitas Andalas, sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan kapasitas literasi publik di kalangan mahasiswa, akademisi muda, dan masyarakat umum.

Webinar ini bertujuan untuk mendorong peserta agar lebih percaya diri dalam mengekspresikan ide dan opini melalui tulisan populer yang layak dimuat di media massa. Di era digital dan demokrasi informasi saat ini, kemampuan menyampaikan gagasan secara efektif di ruang publik menjadi salah satu keterampilan penting yang tidak hanya dibutuhkan oleh jurnalis, tetapi juga oleh akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin berpartisipasi dalam diskursus publik.

Sebagai seorang penulis dan akademisi yang aktif menyalurkan gagasan dalam berbagai media massa nasional, Hardi Alunaza berbagi banyak hal berharga dalam sesi ini. Ia memulai dengan membagikan pengalamannya sebagai kontributor artikel opini di berbagai surat kabar dan media daring. Menurutnya, banyak gagasan akademik yang brilian kerap kali gagal menjangkau publik luas karena disajikan dengan bahasa yang terlalu teknis dan kaku. Di sinilah pentingnya kemampuan menyederhanakan ide tanpa menghilangkan kedalaman substansinya.

Dalam paparan materinya, Hardi menekankan bahwa menulis artikel populer bukan berarti menurunkan kualitas intelektual tulisan, melainkan mengubah cara penyampaian agar lebih komunikatif dan mudah diterima oleh khalayak umum. “Artikel populer tetap bisa memuat pandangan kritis dan analitis, asalkan dikemas dengan bahasa yang ringan, struktur yang runtut, dan narasi yang mengalir,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menulis artikel opini untuk media massa. Di antaranya adalah pemilihan isu yang relevan dan aktual, membangun sudut pandang yang unik, serta menyusun argumen yang kuat dan berbasis data. Ia juga menjelaskan bagaimana proses editorial bekerja di media massa, termasuk bagaimana redaktur memilih dan menyunting artikel yang layak terbit.

Selain itu, Hardi juga membagikan tips praktis seputar gaya penulisan yang menarik, seperti penggunaan kalimat aktif, menghindari jargon berlebihan, dan pentingnya membuat paragraf pembuka yang langsung “menggigit.” Ia juga menyoroti pentingnya konsistensi gaya menulis, serta etika dalam menyampaikan opini, termasuk pentingnya mencantumkan sumber data dan menjaga objektivitas.

Webinar ini tidak hanya bersifat satu arah, tetapi juga interaktif. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada narasumber, baik seputar teknik menulis maupun pengalaman pribadi dalam menerbitkan artikel di media massa. Diskusi berlangsung hangat dan antusias, menandakan bahwa banyak peserta yang memiliki semangat tinggi untuk mulai menulis dan berbagi gagasan mereka kepada publik luas.

Dengan diadakannya kegiatan ini, ASSIST dan Departemen HI UNAND berharap dapat mendorong munculnya lebih banyak penulis muda yang berani mengartikulasikan pandangan kritis dan konstruktifnya melalui media populer. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk konkret dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian dan diseminasi ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

Webinar “Penulisan Artikel Populer (Media Massa)” ini terbuka untuk umum dan diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga penulis pemula yang ingin mulai meniti jalan di dunia kepenulisan populer. Dengan pendekatan yang ramah dan inspiratif dari narasumber, banyak peserta yang mengaku termotivasi untuk mulai menuangkan gagasan mereka dalam bentuk tulisan setelah mengikuti webinar ini.

Sebagai penutup, kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk membangun budaya menulis di kalangan akademisi dan masyarakat, sekaligus memperluas akses publik terhadap ide-ide segar yang lahir dari kampus. Menulis di media massa bukan hanya soal mengisi kolom opini, tetapi juga tentang berkontribusi dalam membentuk wacana dan arah kebijakan publik yang lebih inklusif dan reflektif.